Assalamualaikum wr.wb
Beberapa tahun silam seorang pelajar mahasiswa berniat untuk
mencari nafkah di Negara bagian barat Australia, anggap saja namanya Annisa.
Tahukan readers, tak mudah untuk hidup di tengah kegetiran pergaulan kalangan
penduduk yang bermayoritas non-Muslim. Sampai suatu ketika niatnya kesampaian
juga untuk menjadi salah satu pegawai di perusahaan swasta yang berpenghasilan
lumayan cukup. Berangkatlah Annisa seorang diri dengan bekal ketakwaannya,
ketika hendak berangkat sudah tertanam niat dari jauh jauh hari dalam dirinya
bahwa ketika aku keluar negeri untuk mencari nafkah di jalan ridhonya saya
harus berpegang kuat teguh seteguh-teguhnya pada agamaku agar tak mudah
terjerumus ke dalam getirnya pergaulan di Negara barat bagian sana insyaallah.
Tiket pesawatpun kini sudah dalam genggamannya sampai hari itu tiba sampailah
ia pada Negara Australia yang cukup metropolitan itu, penduduknya yang sibuk
dengan urusan masing-masing. Annisa mencari tempat penginapan untuk beristirahat
dari seharian perjalanan, sampai akhirnya Annisa memutuskan untuk tinggal di
sebuah kostan sederhana yang akan menjadi tempat tinggalnya selama beberapa
tahun kemudian.
Hari pertama kerja, dijalaninya dengan penuh semangat
mengerjakan tugas-tugas yang ada dari kantornya sama halnya dengan hari-hari
berikutnya. Sampai ketika suatu hari tugas sangat banyak yang membuatnya harus
berlama-lama di kantor sampai malam tiba. Di perjalanan pulang di tengah
kerlap-kerlip lampu kota karena kebetulan jalan menuju kostannya harus melewati
gang-gang kecil yang lumayan gelap tapi ada satu bohlan yang menyala, Annisa
melihat sesosok pria yang samar-samar di lihatnya akan tentunya hatinya geeram
ketakutan seorang wanita berjalan sendirian di gang-gang yang gelap. Annisa pun
terus memerhatikan pria itu, seperti ciri-ciri orang barat lainnya sosoknya
tinggi, putih, yang jelas sosok pria itu cukup jelas terpotret di memorinya.
Dalam ketakutan beliaupun mengingat saran ibunya jika dalam ketakutan bacalah
ayat kursi maka Allah akan memberimu pertolongan. Maka langkahnyapun
diperlambat sembari membaca ayat kursi, hingga akhirnya ia memberanikan diri
untuk melewati pria yang ditakutinya itu dengan mempercepat langkahnya alhasil
malam itu ia selamat sampai kekostannya ia pun terheran-heran” mengapa pria
yang tadi itu tidak menggangguku yah” pikirnya dalam hati ya Alhamdulillah.
Annisapun bergegas untuk salat isya dan after that merebahkan badannya ke
kasur.
Keesokan
paginya, ia melihat di Koran kejadian seorang wanita diculik pada saat berjalan
sendirian di gang-gang pas di jalan yang dilewatinya semalam. Sosok penculik
itupun dikenalinya dalam gambar, ternyata sosok pria yang ditakutinya semalam.
Iapun kembali heran mengapa dia tak menggangguku padahal aku juga sendirian.
Dibalik penasarannya itu ia lalu bergegas ke kantor polisi untuk menemui
penculik itu dan Annisapun memberanikan diri untuk bertanya
“why
don’t you kidnap me when I walk alone last night”? ( kenapa kamu tidak
menculikku ketika saya berjalan sendiri tadi malam ? ) *annisa
“how
can I kidnup you while the two men who are so stout guardian walking beside
you” (bagaimana
saya bisa menculikmu sementara dua orang lelaki penjagamu berjalan disampingmu)
! *penculik
Annisa
Cuma bisa mengucapkan subhanallah ternyata benar Allah mengirimiku dua malaikat
untuk menjagaku ketika malam itu.
Nah readers apa yang bisa kita petik dari cerita itu,
Sesungguhnya apabila dalam ketakutan lalu membaca surat ayat kursi sambil
memohon perlindungan pada Allah. Allah akan menurunkan dua malaikat untuk
menjaga kita. Subhanallah ya ! wassalamualaikum ;)