Rabu, 20 Juni 2012

Secercah Harapan


Ketika fajar mulai datang menyapa
Kau  beranjak pergi dari pintu kediaman rumahmu
Tak peduli cuaca di kala subuh itu
Dinginnya yang begitu hebat hingga menembus batas ke ruang jantungmu
udara yang masuk di celah pori pori kulitmu
tak kau hiraukan
itu semua buat APA , untuk SIAPA?
Tentu saja jawabannya YAH buat aku, sanak saudara dan mamaku
Yang aku tahu ketika aku marah, jenuh, bosan
Lantas melampiaskan seluruh amarahku kepadamu
Aku heran kau cuma bisa terduduk diam sabar menghadapi tingkahku
Segala permintaanku tak pernah kau abaikan
Tapi balasanku APA?
Sering aku menggunakan headset sebagai alternative buat nutup kupingku
Sering juga aku membangkan perintahmu
Entah berapa kali aku berbohong demi menutupi segala kepuasanku
Lantas aku mulai bertanya pada sang jiwa
Apakah aku  bisa buat kau tersenyum ??
Sesungguhnya aku ingin membuatmu bangga
Tapi apa yang bisa dibanggakan pada diriku saat ini
Aku ibarat handphone yang tanpa charge tak akan bisa hidup
Aku tak pernah menuntut lebih
Aku hendak bersyukur dengan semua fasilitas yang telah kau sediakan
Tunggu aku AYAH tunggu Aku
Hingga waktu itu datang
 membuatmu tersenyum HARU, BAHAGIA :D






NYANYIAN HUJAN

mobavatar.com
Ketika hujan datang bersandang di bumiku
Berlari menari nan gemulai
Bisu tak bersuara
Tak mampu berkutik
Memandangi tetes demi tetes
Berlomba seakan merindukan bumi
Bersandang menyapa kembali
Tanah lapang, rumput ilalang, lautan luas
Seketika itu hujan berjoget bernyanyi terjungkat jungkit
Membawa syair syair untain gejolak hati
hujan gelisah merontah rontah
bernyanyi dengan lirik
“tiba saatnya  aku bersandang
menyapa ke tempat kalian berpijak
seketika itu pula berbagai rasa datang menghampiri
menghujat , menyesal, merintih , gelisah
‘ah mengapa hujan lagi’
kata yang paling sering kau sambutkan padaku
Tidakkah kau berfikir sedikit saja
Berfikir nasib saudara-saudarimu
Leher-leher yang haus akan kehadiranku
Tangan tangan letih yang berulang kali memohon
Memohon pada sang pencipta
agar aku datang bersandang
Namun sebagian besar pula rindu akan hadirku”
Jadilah sahabat hujan
Sahabat yang senantiasa menjaga hujan
Merindukan kehadirannya
Menjadikan hujan sebagai alternative
sumber inspirasi ketika hendak bersyukur

CINTA TAK BERUJUNG




 




Kurang lebih tiga tahun yang lalu, disebuah sekolah menengah pertama aku bersekolah SMP Kartini yah itu nama sekolahku tercinta. Earlene Engrasia itulah namaku teman-teman sering memanggilku Earlene. Pengumuman SMP telah tiba hari itu semua siswa dikumpulkan di sebuah lapangan luas ditemani matahari yang tak kalah teriknya. Tepat pukul 12.00 satu persatu nama siswa dipanggil untuk menerima sebuah amplop putih berisikan surat pengumuman . Namaku turut dipanggil, suasana hatiku saat itu dag dig dug tak kalah hebatnya menanti waktu agar surat pengumuman itu bisa kubuka. Kusobek bagian atas kertas putih itu lalu kutarik isinya kubaca dan tulisan tidak lulus yang tertera diamlpop tersebut tercoret rapi artinya aku lulus bahagiaku tak terkira lalu kudekatkan wajahku ke rumput kala itu menghadap kiblat sujud syukur atas kelulusanku teriknya matahari saat itu tak kuhiraukan. Namun aku sedih ketika mengingat salah satu temanku yang dipanggil menghadap sang Ilahi duluan, walau beliau tak ada aku yakin beliau tersenyum bahagia melihat kami semua lulus di atas sana.
Perjalananku tentunya tak berhenti sampai disitu, hari itu pendaftaran ulang di SMA Kartika sudah terbuka lantaran aku dapat tiket bebas tes untuk masuk ke sekolah yang cukup unggul di kota saat itu, karena kebetulan sekolah yang aku tempati lulus adalah Rintisan Sekolah Berbasis Internasional. Masa pramos pada hari sabtu ruanganku digugus satu, banyak teman baru yang aku temukan , berbagai karakterpun muncul dari berbagai teman yang kudapat saat itu. Kakak kakak panmos yang sebagian galak namun ada juga sih yang baik. Saat malam tiba mataku  terlelap, hatiku kegirangan merasa tak sabar buat menanti hari esok dan kugunakan seragam putih abu-abuku . 
-->
Di halte bus akupun cukup lumayan lama menunggu setiap bus yang berdatangan diserbu oleh anak-anak smp yang kebetulan waktu itu bersamaan jam pulangnya. Aku cukup sabar mengantri , hingga tiba saatnya aku mendapat bus yang kosong . Hari itu sangat lelah namun menyenangkan, bertemu dengan teman-teman baru, guru-guru baru dan kakak-kakak kelas yang baru dengan berbagai macam karakter. Tentunya semangat belajar di SMA pun semakin tinggi.
  Di hari terakhir seperti hari-hari kemarin dilaksanakan lagi upacara terakhir untuk masa orientasi siswa , kali ini Pembina upacara menyampaikan amanantnya dengan begitu padat dan lincah seolah mengerti akan hasrat siswa yang kebanyakan jenuh berdiri ketika berdiri untuk mendengarkan sebuah informasi di tengah teriknya matahari. Setalah upacara aku dan teman-teman lainnya disuruh berkeliaran membersihkan ruangan-ruangan yang ada di SMA Kartika ini dan paling seru ketika kakak panmos berinisiatif menyuruh adik-adik panmosnya untuk membuat sebuah surat cinta yang diperuntukkan buat kakak-kakak panmos. Hmm, kali ini aku bingung mau ngasih siapa ya surat itu. Untuk proses pembuatannya sih aku tak usah terlalu memikirkan bagaimana agar surat cinta itu jadi aku tinggal searching di internet lalu kutuangkan ke sepotong kertas kecil dan kutulis isinya kan hanya sebuah game hehe . Terserah kakak panmos itu sajalah yang mau nanggapinnya serius atau tidak. Tiba saatnya saya harus menyerahkan surat cinta itu ke kakak panmos dan kali ini aku putuskan untuk memberikan ke kakak yang bernama Daeng. Unik benar namanya khas makassar well yang kebetulan orangnya sudah aku tahu jauh sebelum masa orientasi siswa itu berlangsung , dari dulu sejak pertama aku kenal dia ngeselin emang. Aku berniat memberikan surat itu kepadanya awalnya berniat agar dia gak ngeselin lagi.
Aku bertemu pada kak Daeng pada jam istirahat , akupun tidak perlu malu seperti kebanyakan dari temanku
“adek” sapa kak Daeng
“ia kak “ aku balas dengan senyumku
“ Makasih ya suratnya, suratnya bagus deh “ katanya
“ aku pamit dulu ya kak uda masuk tuh” sambungku
Lantas Daeng menengok ke arah ruang gugusku
  “ya uda deh dek “ Daeng berkata
  Agatha yang kutemani saat itu dengan lincahnya berkata
  “sepertinya kak Daeng suka deh sama kamu Lene”
  “Ah masa sih, orang anaknya tuh ngeselin dari dulu tahu gak ? ” ketusku
  “ia aku serius “ tambah Agatha yang mencoba merayuku
  “sudah Ah ntar didengar banyak kakak kelas disini” jawabku
Kami berjalan ke arah tempat dudukku yang kebetulan teman bangkuku adalah Agatha sendiri. 
-->
Masa Orientasi Siswapun telah usai,  tiba saatnya pembagian kelas aku dan Agatha ditempatkan satu kelas lagi. Penempatan kelasku kali ini adalah X.1
  “Lene kamu duduk di dekat aku lagi ya, aku sudah booking tempatnya” Agatha berkata
  “ia makasih ya uda diambilin bangku “ kataku
  “ia sama-sama” Agatha
Ternyata Agatha tak seperti yang aku bayangkan selama ini yang nampaknya judes, seram. Lama kelamaan kami berdua semakin akrab , mulai saling curhat-curhatan entah itu masalah pelajaran maupun masalah pribadi . Agatha sering banyak bercerita tentang masa-masa smpnya yang kemudian aku juga ditanya dan berbalas cerita waktu smp. Bertemu teman baru tak hanya Agatha tapi ada seorang siswa baru kebetulan teman kelasku yang  cukup menyita perhatianku, anaknya cukup kocak, sering gangguin cewe-cewe yang ada dikelasku . Hingga akhirnya suatu masalah terjadi, salah satu teman kami bernama Manda mengaku kehilangan uangnya yang tadinya diletakkan ditasnya, Manda hanya menangis entah siapa yang mengambilnya hingga salah satu guru datang untuk memeriksa semua tas yang ada di dalam kelas saat itu. Kecurigaan-kecurigaan semakin bermunculan, temanku yang bernama Shara saat itu menuduh keras salah satu temanku, dia menuduh Ahmad yang mengambil uangnya Manda .

“Ayolah Ahmad ngakuu aja, kamukan yang mengambil uangnya Manda ?” Sara berkata
 “ah jangan sembarang ngomong kamu “  Ahmad membalas
“ kalo bukan kamu yang ngambil emang siapa lagi , yang tinggal dikelas waktu pelajaran olahraga kamu aja tuh “ Sara ketus
 Ahmad Emosi lalu diangkatnya sebuah bangku dan dilemparkannya ke Sara namun tak tepat sasaran , Ibu guru yang melihat pertengakaran antara Sara dan Ahmad segera melerai .
“masalah yang satu belum kelar malah membuat maslaah baru, kalian jangan kemana-mana ibu akan membawa anak  dua ini ke ruang BK”,  ibu berkata
-->
Hampir tiap pertemuan kelas biologiku dia datang berkunjung ke kelasku, rajin banget dia tiap hari komentarnya tambah ngeselin lagi . Apa-apa aku terus yang disuruh jawab pertanyaan , alasannya aku sendiri berasal dari kelas X.1
Sampai suatu waktu dia absen berkunjung ke kelas bimbinganku, kali ini batang hidungnya pun tak tampak . Mataku liar memandang kiri kanan di sekeliling sekolah ingin aku bertanya ke kak Hamka tapi aku malu ntar fikirannya macam-macam lagi. Aku heran kalau dia ada aku kesal pengen cepat-cepat liat dia pergi , tapi gilirannya dia absen aku malah nyari-nyari dia dan Lagi gumamku sendiri dalam hati. Sampai suatu waktu aku lewat tak sengaja mendengar kak hamka dan temannya bercerita katanya kak daeng lagi dikarantina mau ikut lomba olimpiade matematika.
Dia memang pintar sih , kelasnya aja kelas khusus . Tidak sama kebanyakan siswa cowo lain yang habiskan masa mudanya cuman buat hura-hura. Aku kembali ke kelas dan kembali berdialog dengan Agatha
“ Lene ada yang nitip salam tuh “ lapor Agatha
“ siapa sih “,  Tanya Earlene
“ tetangga kelas kita “ Jawab Agatha
“oh, Gath aku mau cerita nih kamu tahu gak kaka kelas kita namanya kak Daeng”,  tanyaku
“ tahulah orang dia kakak kelas aku waktu smp, kenapa emang ?”, Agatha bertanya
“oh kebetulan dia tu yah nyebelin banget , emang ia ga sih dari smp dia sifatnya kayak gitu ?”
“gak kok aslinya dia baik banget “ ,
“ ah, masa sih “
“kenapa emang Lene, kamu suka ya wajar kali”
“gimana mau suka kalau orangnya nyebelin gitu”
Namun tak bisa kutepis seiring waktu berjalan perasaan itu muncul menggelogor bak virus hebat yang gampang menyebar lalu terpenjara di hatiku, perasaan itu tak ada yang tahu termasuk ya dia. Waktu berlalu dengan cepat, mulailah dia mendekati ujian Nasional . Tampaknya ia juga sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatunya bimbel dimana-mana sampai akhirnya bimbingan belajar biologipun dihentikan untuk sementara waktu. Tak ada lagi dia yang cerewet, ngeselin. Tiba saatnya pengumuman ujian nasional dia dinyatakan lulus dan kakak yang ngeselin itu kebetulan lulus di universitas ternama yang diidamidamkannya sejak dulu juga yang mengantarnya untuk pergi menjauh dari hidupku. Wajar saat itu aku merasa rindu, sakit, gelisah, sedihkalau istilahnya anak jaman sekarang mah g a l a u ditinggal olehnya.

-->
Seiring berjalannya waktu aku juga melanjutkan kegiatan dengan ikut acara rohis. Awal pertama aku mengenal rohis, hatiku terasa senang ketika harus berkumpul dengan teman-teman yang membahas masalah islam. Hari demi hari aku cukup aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota-anggota rohis. Pengalaman dan pengetahuan ku pun tentang islam lumayan bertambah. Tingkah lakupun dari semulanya kurang baik agak membaik. Rohis dibimbing oleh kak Een yang mulanya dia dan diambil alih oleh kak Neva karena kak Een akan sibuk mempersiapkan untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri favoritnya.  Saling tukar cerita, saling Tanya jawab, saling curhat menambah keakraban para anggota majelis. Hingga akhirnya suatu waktu saya dan teman-teman majelis diberi amanat untuk menjadi mentor buat adik-adik kelas satu.
Kehidupan menjadi mentor tentunya berbeda dengan sewaktu menjadi pendengar di majelis rohis tersebut. Hari pertama menjadi mentor dengan member sepuluh namun lama kelamaan menjadi semakin berkurang yang berthan hanya tiga orang . Adik-adikku tersebut sudah saya anggap sebagai adikku sendiri yang kebetulan memang saya mendambakan seorang adik perempuan. Saat kita memulai diskusi tentang gimana sekolah hari ini, apa keluhan mereka selama di sekolah, dan masalah-masalah yang mereka hadapi di keluarga ataupun dimana itu. Kegiatan terus berjalan dengan begitu ramah . 


Selasa, 19 Juni 2012

EXACTIONAL’s CASTLE

Assalamualaikum wr.wb
Di awal musim kita berjumpa
Tak kenal bukan menjadi masalah berarti
Judes, angkuh, tak pedulian adalah judge pertama yang kau tujukan padaku
Tak lama waktu berselang
Kebekuan itupun menjadi cair
Hari-hari kuhabiskan mengukir cerita bersama kalian
Namun cerita itu tak selamanya indah
Perseteruan pun ikut mewarnai pesta persahabatan yang kita jalin
Pertemuan yang indah
Mengenal kalian adalah anugerah
Kalian muncul dengan beragam latar belakang
Namun perbedaan bukanlah suatu hal berarti
Malah menjadikan bumbu-bumbu persahabatan
menjadi semakin kuat hingga menumbuhkan bibit-bibit rasa persaudaraan
Namun tak bisa di tepis
bibit-bibit cinta ikut tumbuh dicelah-celah kebersamaan
porseni menjadi saksi kongkritnya tali persahabatan yang kami jalin
momen-momen dimana kekompakan di uji
tak ketinggalan pula kelas menjadi ruang bersejarah
tempat dimana makan bersama itu dimulai
bersenda gurau, utamanya menjadi ruang menampung video
perjalanan kami menuntut ilmu
serta kisah pengumpulan dana
buat salah satu teman tercinta
mengidap penyakit yang mengharuskan dirinya terbaring lemah di rumah sakit selama beberapa hari
Akhir-akhir menjelang UN
hampir mayoritas guru mengeluh tentang kerecokan ruang kelas kami
kelas kami yang sulit diam
acuh terhadap guru
segala hal-hal negative terbersik dalam fikiran guru-guru
namun sejatinya kami tak pernah bermaksud
menyakiti, tidak menghargai setiap guru yang mempunyai tugas mengajar
saat UN selesai kami hendak berangkat ke Malino
banyak berita yang kurang baik santer terdengar sebelum akhirnya diputuskan untuk berangkat
hari itu kami berangkat bersama dua orang guru
setibanya di vila teman-teman bergegas untuk berangkat ke Air terjun Malino
hingga saatnya malampun tiba kami berjalan tak tentu arah mencari warung jagung bakar plus tempat ngopi juga , hem yang ikut sama doinya ni ya lengket terus haha piss
satu malam yang penuh dengan cerita
hingga saatnya pengumuman pun tiba
Alhamdulillah semua siswa SHS 1 Takalar dinyatakan lulus
Kami Exactioner bersorak bersama
Suasana pun riuh dengan beragam pemandangan
Diwarnai dengan pawai serta coret-coret baju


Ini nih masa-masa belajar di Exacton’s Castle anak yang rajin ngaji lagi hhi bersama Heru Cakra,  Andi Albar Ali Abu, Arwini Nursyawaliah, St. Yulia Asrum, Ela Wandasari Agung, Andika Pasta Bikhulhairad, umm tapi liat deh Jubair dan Muh Yusuf sufyar orang lagi serius ngaji mereka malah asik ketawa haha *ketawa sendiri

Nah kali Ini waktu kami di Forks , cieelah *sok Alias Malino hhehe pojok kanan ada Muh Yusuf Sufyar, Arwini Nursyawaliah, Fadly Idris, Andi Annisa Rusli, Ika Hasrini Syam, Yunita Cahyani Pratiwi, Ardi Arisandy, Ismy fadilah, Hamdar Rosmini, NurAlfy Laila S, Ridha Awaliah, Annisa Nur (Aku), dan MUh Usran



Meskipun orangnya  semua gak hadir yang penting fotonya hadir semua, waktu foto pas nungguin upacara Porseni lama jadi foto-foto aja dulu . nah kali ini ada Dian Hardianti, Nur Alfy Laila S, Aida Citra Dewi, Sri Resqy Irjayanti Khalik, Ikha Hasriani Syam, Yunita Cahyani Pratiwi, Annisa Nur (aku) , Eldazari Z, Isty Fairuziah Ishak, Dan Sri Resky Apriani Rahma :D

Minggu, 17 Juni 2012

Andai Hidup Itu Mudah

Kerap berbicara tentang hidup

 seringkali hidup tak muda

tapi itu kita tidak akan menjadi orang besar

 jika hidup itu tidak diwarnai dengan tantangan tantangan besar pula

 Prestasi yang besar sungguh tidaklah mudah

 Namun sesulit apapun prestasi itu

membawa kita pada kepuasan nilai, pengalaman besar, dan inspirasi bagi hidup

Kaitan tersebut tidaklah segampang membalikkan telapak tangan

 tetapi hubungan tersebut dapat berdampak besar

 pada kekayaan luar biasa untuk setiap aspek keberadaan kita

Tidak mudah untuk disiplin, terfokus, atau sehat secara fisik.

ungguh sulit untuk mengelola puluhan konflik prioritas

Andai hidup itu mudah,


Hidup itu seperti film

Akhirnya hanya kita yang akan menentukan

Sang ilahi bertindak sebagai sutradara

Menulis akhir cerita hidup sendiri
Terus percaya terus berpura-pura

Tertawa dalam tangis

Menangis dalam tawa

Sungguh miris, nyaris , tapi harus aku jalani


Sabtu, 16 Juni 2012

ENTAH

Mentari pagi telah bersandang di celah jendela kamarku
Kubuka mataku tak kalah silau menerjang
 Malas rasanya aku beranjak dari ranjangku Semangatku serasa hilang tak tahu kemana
 Kala hatiku berkutit dengan nurani
 Seolah bercengkrama hebat 
Bangun tidak bangun tidak bangun tidak Kuputuskan buat mengusap mataku 
Bergegas untuk mandi Segera mengambil blue note buat membingkai kata hati saat ini
 Dan dihadapan blue note kini aku berdialog Mencurahkan segala kata hatik
 Hatiku yang sedang kacau
Cinta memang anugrah terindah dari Allah
 Setiap insan wajar jatuh cinta
 Tapi aku takut jatuh cinta 
Takut salah mengaplikasikannya 
Takut terjerumus pada arus globalisasi 
 Yang begitu derasnya, yang begitu glamornya 
Entah apa yang kurasakan saat ini
 Ketika itu aku memutuskan buat discontact
 Aku tahu dia mungkin kecewa 
 Hatiku juga bergumam mendesah
 Lagi dan lagi tak kala saya mengingat perkataan seseorang padaku 
Cinta memang indah namun alangkah indahnya jika seseorang itu bersabar
 you must be fine with me 
 more than without me Daengku 

APRIL TERAKHIR

Aku berjalan menghampiri meja belajarku
Kuambil sebuah  blue note
Meski ragaku lelah
 ingin ku tuliskan sebuah cerita singkat perjalananku hari ini
19 April 2012, ya the last day of UN
Bertepatan dengan hari kelahiran salah satu kawanku
Member of exact generation1
Kiki kini genap berusia 18 tahun
Bell berbunyi tepat 13.00
Tandanya waktu pengerjaan UN telah usai
Kami hendak bergegas menuju kediaman Kiki
Kali ini yang hadir kurang lebih ½ dari jumlah exaction
Ade, Cikun, Ela, Dikun, Uni, Wini, Reski, Uni, Alfi, Cimi, Yuki, AL, Alim, A Annisa,
Ibnu, Tirta, buddy, ucup, fadly, imam, dika, Uss hm siapa lagi ya ?
Of course reader, saya sendiri dan Kiki
3 botol minuman yang tak perlu saya sebutkan mereknya habis ludes tak bersisa
Dilanjut dengan sebuah hidangan ikan bakar yang menggugah selera
Ditambah dengan bumbu kebersamaan makan
Disertai canda tawa Oleh Ibnu, Nisa Rusli, AL, Tirta yang tak henti-hentinya
Makan bersama telah usai dilemparkannya sebutir demi butir telur
Ke kiki hingga tubuhnya basah dengan campuuran air
Menjadi penonton dalam peristiwa itu
Tapi apa daya akupun ikut menjadi korban kegokilan Nisa R
Ya air ikut melekat di seragam exaction abu-abuku
Terbersik sebuah desah dalam asa
Rasa takut, cemas, khawatir tiba-tiba merenggut kebahagiaan yang kurasakan saat itu
Mengapa aku takut ?
Mengapa aku Cemas?
Mengapa aku khawatir ?
Aku takut, cemas, khawatir tak akan kutemukan kebersamaan yang seperti saat ini
Kebersamaan hari itu berakhir
Sampai jumpa Doaku selalu menyertaimu kawan
1.       Exact Generation sering disingkat dengan nama EXACTION yang artinya Generasi penerus IPA adalah nama perkumpulan dari kelasku tercinta terdiri atas tiga puluh dua orang . Nama itu adalah hasil vote dari semua anggota yang kebetulan idenya dikeluarkan olehku.